PARAMETER KEASAMAN SUSU PASTEURISASI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN AILERU (WRIGHTIA CALIGRIA)

Centhya Victorin Maitimu, A M Legowo, Sri Mulyani

Abstract


Pemanfaatan bahan alami, seperti daun Aileru sebagai bahan pengawet menjadi salah satu alternatif dalam mempertahan mutu susu pasteurisasi. Daun  Aileru adalah sejenis daun yang diduga mengandung senyawa antibakteri yang dapat mencegah pertumbuhan mikroba sehingga dapat memberikan efek awet terhadap susu pasteurisasi. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan ekstrak daun Aileruuntuk mengetahui pengaruhnya terhadap parameter keasaman susu pasteurisasi. Penelitian ini meliputi ekstraksi daun Aileru yang dilakukan dengan metode ekstraksi dengan menggunakan aquades sebagai bahan pengekstrak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi perlakuan konsentrasi (0, 5, 10, 15, 20, 25, 30%) daun Aileru yang diberikan terhadap susu pasteurisasi, hal ini menunjukkan bahwa peningkatanparameter keasaman susu pasteurisasi karena adanya pengaruh dari konsentrasi daun Aileru yang asam (pH 5.30). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin lama susu pasteurisasi disimpan (0 sampai 24 jam) dikombinasikan dengan perlakuan konsentrasi daun Aileru maka nilai akselerasi atau percepatan terhadap parameter keasaman semakin menurun. Selama penyimpanan, keasaman susu pasteurisasi meningkat karena sebagian laktosa akan diubah oleh mikroba asam laktat dan asam organik karena besarnya nilai keasaman berbanding terbalik dengan pH, apabila keasaman susu meningkat maka nilai pH akan menurun selama penyimpanan. Dengan melihat nilai akselerasi atau percepatan parameter keasaman efek daun Aileru terhadap susu pasteurisasi yang menurun selama penyimpanan, maka kesimpulannya penelitian ini yaitu bahwa konsentrasi daun Aileru dapat diperkecil (7,5%, 10% dan 12,%) dengan lama penyimpanan 15 jam, dengan penggunaan buffer phosphat sebagai penganti aquades yang berfungsi sebagai larutan penyangga untuk menahan perubahan pH.

Keywords


Keasaman; Susu Pasteurisasi; Aileru

Full Text:

PDF

References


Astawan, M. 1991. Teknologi pangan Tepat guna. Akademika Presindo, Bogor.

Buckle. K.A, Edwards. R. A, Fleet. G. H, Wootton. M. 1987. Ilmu pangan. Universitas Indonesia, Jakarta.

Desroiser, N. 1988. Pengawetan Pangan. Universitas Indonesia, Jakarta.

Dwijiseputro, D. 1978. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.

Fardiaz S, F. Srikandi dan F. G. Winarno. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. PT. Gramedia, Jakarta.

Hariyadi, P. (Ed). 2000. Dasar-dasar Teori dan Praktek Proses Termal. Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB, Bogor.

Hadiwiyoto, S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Edisi II. Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Ibtisam. 2008. Skripsi. Optimasi Pembuatan Ekstrak Daun Dewandaru (Eugenia uniflora L) Menggunakan Metode Perkolasi Fenolik dan Flavonoid. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Kanvas, G., H. Uysal, S. Kilic, N. Akbulut and H. Kosenkas. 2003. Some properties of yogurt produced from goat milk and cow-goat milk mixtures by different fortification methods. Pakistan J. Biological Sci. 69 (23): 1936 – 1939.

Legowo, A. M., Nurwantoro dan Sutaryo. 2005. Analisis Pangan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Legowo, A. M., Kusrahayu, dan Sri Mulyani. 2009. Ilmu dan Teknologi Susu. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Salni, Hanifa Marisa dan Ratna Wedya Mukti., 2011. Isolasi Senyawa Antibakteri Dari Daun Jengkol (Pithecolobium lobatum Benth) dan Penentuan Nilai KHM-nya. Jurnal Penelitian Sains Vol 14 No 1 (D) 14109. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan.

SNI 01-3951-1995. Susu Pasteurisasi. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Sudarmadji, S., B. Haryono., dan Suhardi.,1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan makanan dan Pertanian Edisi Ketiga. Yogyakarta.

Sukanda, I. M,. 2009. Senyawa Antibakteri Golongan Flavonoid Buah Belimbing Manis (Avverhoa carambola Linn. L). Jurnal Kimia 3 (2) : 109-116. Kelompok Penelitian Kimia Organik Bahan Alam Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udaya, Bukit Jimbaran.

Syarief, H. dan H. Halid, 1992. Teknologi Penyimpanan Pangan. Penerbit Arcan, Yogyakarta

Widodo. 2003. Bioteknologi Industri Susu. Laticia Press, Yogyakarta.

Winarno. F. G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarno. F. G. 2007. Teknobiologi pangan. MBRIO PRESS, Jakarta.

Winarno, F. G. 1994. Sterilisasi Komersial Produk Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarno. F. G, Fernandez. E. I. 2007. Susu dan Produk Fermentasinya. MBRIO PRESS, Jakarta.

Winarno, F. G. dan B. Srilaksmi. 1982. Kerusakan Bahan Pangan dan Cara Pencegahannya. Ghalia Indonesia, Bogor.

Wirakartahkusuma. 2001. Rekayasa Proses Menghadapi Tantangan masa Depan Industri Pangan Indonesia. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor.

Yadav, H., S. Jain and R. P. Sinha. 2007. Evaluation of changes during storage of probiotic dahi at 7oC. Int. J. Dairy Technol. 60 (3): 205 – 210.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




web
analytics View My Stats