Analisis Indeks Glikemik dan Komposisi Gizi Keripik Simulasi Substitusi Tepung Bekatul dengan Tepung Labu Kuning
Abstract
Pola konsumsi masyarakat Indonesia menyukai camilan tinggi kandungan lemak dan gula. Konsumsi makanan tinggi lemak dan gula yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan merupakan salah satu pemicu penyakit degeneratif. Camilan atau snack adalah jenis makanan ringan yang dikonsumsi pada pagi dan sore hari. Camilan yang beredar dipasaran kurang memperhatikan kandungan gizi dan umumnya tinggi kandungan lemak, gula, dan penyedap rasa. Salah satu jenis camilan yang memiliki kandungan gizi lengkap, mengandung antioksidan dan serat pangan adalah keripik simulasi dengan bahan tepung bekatul substitusi dengan tepung labu kuning. Tujuan penelitian ini adalah mengatahui indeks glikemik (IG) keripik simulasi tepung bekatul substitusi dengan tepung labu kuning. Penelitian pengukuran IG menggunakan relawan manusia sehat. Sebagai pembanding digunakan sampel keripik sejenis yang sudah dijual dipasaran. Hasil pengukuran IG keripik simulasi tepung bekatul substitusi tepung labu kuning memiliki nilai IG 51 (rendah) dengan beban glikemik (BG) sedang (13). Sedangkan keripik pembanding memiliki nilai IG tinggi (87) dengan BG 21 (tinggi). Jadi produk kerpik simulasi tepung bekatul substitusi dengan tepung labu kuning sangat sesuai dijadikan camilan sehat karena memiliki IG renah dengan BG sedang.
Indonesia consumption patterns like a snack high in fat and sugar. Consumption of foods high in fat and sugar overload can lead to obesity and is one trigger degenerative diseases. The snack was kind of snacks consumed in the morning and evening. Snacks on the market less attention to the nutrients and are generally high in fat, sugar, and flavorings. One type of snack that has a complete nutritional content, contain antioxidants and fiber food is chips simulation with material substitution bran flour with flour pumpkin. The purpose of this research is know the glycemic index (GI) chips simulation bran flour flour substitution with pumpkin. IG measurement study using healthy human volunteers. For comparison samples used similar chips that have been sold in the market. The measurement results of simulation chips IG bran flour flour substitution pumpkin has a GI value of 51 (low) and glycemic load (BG) medium (13). While chips comparator has a high GI value (87) with BG 21 (high). So the simulation chips product bran flour substitution with pumpkin flour is very suitable used as a healthy snack because it has a moderate GI Renah with BG.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari, Sedarnawati, dan S. Budiyanto. 1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. Bogor : IPB.
Asp, N., G. Johansson, Halmer, and Siljestrom. 1983. Rapid Enzimatic Assay of Insoluble and Soluble Dietary Fiber. Journal Agritech of Food Chemistry, 31: 476-482.
Astawan, M. 2009. Bekatul Gizinya Kaya Betul. Diakses dari : http://www.kompas.com. Tanggal : 19 Pebruari 2012.
Blois, M.S. 1958. Antioxidant Determination by the Use of Electron Free Radical. Nature, 8: 1199-1200.
Damayanthi, E., L. Kustiyah., M. Khalid., dan H. Farizal. 2010. Aktivitas Antioksidan Bekatul Lebih Tinggi Daripada Jus Tomat Dan Penurunan Aktivitas Antioksidan Serum Setelah Intervensi Minuman Kaya Antioksidan. Jurnal Gizi dan Pangan, 5(3): 205-210.
El, S.N. 1999. Determination of Glycemic Index for Some Breads. Journal of Food Chemistry, 67:67-69.
Harris, R.S., dan R.S. Karmas. 1989. Evaluasi Nilai Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan. Penerbit ITB. Bandung.
Hasan, V., S. Astuti, dan Susilawati. 2011. Indeks Glikemik Oyek dan Tiwul Dari Umbi Garut (Marantha arundinaceae L.), Suweg (Amorphallus campanullatus BI) dan Singkong (Manihot utilisima). J. Tek. Inds dan Hasil Pert. 16(1):34-50.
Margareth dan Yulia. 2006. Evaluasi Mutu Gizi dan Indks Glikemik Produk Olahan Gorengan Berbahan dasar Tepung Ubi Jalar (Ipomaea Batatas L.) Klon BB 0010S. Bogor. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB.
Matz, S.A. 1984. Snack Food and Technology. The AVI Publishing Company, Wesport, Connecticut.
Nisviaty, A. 2006. Pemanfaatan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.) Klon BB00105.10 sebagai Bahan Dasar Produk Olahan Kukus serta Evaluasi Mutu Gizi dan Indeks Glikemiknya. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.
Noor Aziah, A.A., L.H. Ho., C.A. Komathi, dan R. Bhat. 2011. Evaluation of resistant starch in crackers incorporated with unpeeled and peeled pumpkin flour. Am. J. Food. Technol. 6(12):1054-1060.
Pasha, I., M.S. Butt, F.M. Anjum, dan N. Shahzadi. 2002. Effect of Dietetic Sweeteners an the Quality of Cookies. Int. J. Agric. Biol. 4(2). 245-248.
Rimbawan dan A. Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Soekarto, S. T. 1995. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Jakarta : Penerbit Bharata Karya Aksara.
Trisnawati, W. 2015. Pemanfaatan Tepung Bekatul dan Tepung Labu Kuning Sebagai Bahan Keripik Simulasi Kaya Serat dan Antioksidan. (Disertasi). Pascasarjana. Universitas Udayana, Denpasar.
Yokoyama, W. 2004. Nutritional Properties of Rice and Rice Bran. In : Champagne, E.T. (Ed). Rice : Chemistry and Technology 3rd Edition. American Association of Cereal Chemists Inc., Minnesota.
DOI: http://dx.doi.org/10.17728/jatp.235
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats